”Bukan, Nyonya. Saya hanya bantu-bantu di sini.” Nita maju, tersenyum sopan pada Debrina. ”Nyonya, ini teman saya. Dia biasa bantu di sini, seminggu tiga kali.” Debrina memandang Gisella, lalu mengangguk. ”Bagus, gadis yang hebat.” Gisella berdiri diam di tempatnya saat rombongan masuk. Ia tidak tahu siapa Debrina, tapi menduga pasti pemilik atau donatur panti. Pernah mendengar cerita dari Nita sebelumnya kalau donatur panti adalah seorang kaya raya. Bisa jadi itu Debrina. Kembali duduk, ia melanjutkan menyuapi bubur pada orang tua yang duduk menunggunya. ”Sudah dua bulan aku nggak datang. Panti berubah jadi lebih rapi sepertinya." Debrina berucap pada wanita setengah baya yang merupakan salah satu pengurus panti. ”Iya, Nyonya. Andre melakukan tugasnya dengan baik.” “Di mana dia seka