BAB 50

1281 Kata

Hati Gisella bukan hanya retak, juga hancur saat mendengar pengakuan Marisa. Ia ingin menolak kenyataan, tapi mengerti kalau wanita itu tidak mungkin berbohong. Ia berharap semua yang diucapkan Marisa adalah kebohongan. Tidak mungkin ibunya yang selama ini ia cintai bukanlah ibu kandungnya. ”Kamu pasti berusaha menolak kenyataan, Gisella. Sayang sekali semua yang aku katakan benar adanya. Kamu memang bukan anakku. Kalau aku merawatmu setelah kematian ayahmu, itu karena warisanmu. Setelah warisan habis, untunglah aku bertemu Jordan dan menikah dengannya. Jadi tidak perlu hidup menderita terlalu lama karena mengurusmu.” ”Nggak, Bu. Kita dulu bahagia. Ibu dulu baik.” ”Bahagia katamu?” Gisella mengangguk, air mata menetes deras. ”Iya, Bu. Kita dulu sangat-sangat bahagia. Bahkan setelah Aya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN