Siang itu, restoran kecil di sudut Jalan Cendana nampak ramai dan hidup. Dentingan sendok dan garpu terdengar bersahut-sahutan, bercampur tawa pelan dari meja-meja lain. Dari dapur, aroma bawang putih tumis, oregano, dan roti panggang yang baru keluar dari oven menguar, memenuhi udara di sekitar restoran tersebut. Lidia duduk di meja yang menempel pada dinding kaca besar, menghadap langsung ke jalanan yang ramai dengan kendaraan dan pejalan kaki. Sinar matahari jatuh miring, menembus kaca, memantulkan warna keemasan di permukaan meja kayu yang dipoles licin. Di hadapannya, sepiring pasta aglio olio tersaji, dihiasi taburan parsley dan parutan keju yang masih meleleh pelan. Uap tipis masih naik dari permukaannya, namun sedari tadi Lidia hanya mengaduk-aduk pasta itu dengan garpu, seakan me