Bab 65

1038 Kata

Sinar matahari pagi makin menebal, menembus celah tipis tirai krem yang bergerak pelan tertiup angin dari pendingin ruangan. Udara kamar tetap terasa nyaman, masih hangat dengan sisa aroma malam yang bercampur wangi samar kayu manis dari lilin aromaterapi yang sudah lama padam di meja nakas samping ranjang. Suasana hening di dalam kamar hanya diisi dengan suara detak jam dinding dan hembusan napas teratur dua manusia yang berbagi satu ranjang. Roby mulai membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram sesaat, seolah enggan benar-benar terbangun dari tidur lelapnya. Tubuh pria itu dalam posisi setengah berbaring miring, diselimuti kain tipis yang tersampir asal. Ia menarik napas panjang, dadanya naik turun tenang, mencoba menyesuaikan diri dengan pagi yang baru menyingkapkan cahaya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN