Bab 45: Our First Kiss Ekspresi penuh kebingungan langsung terpampang di wajah cantik Beverlyn begitu ia menjauhkan ponsel dari telinga. Ia menatap layar itu lama, seakan berharap ada penjelasan tertulis yang bisa menjawab sikap calon suaminya barusan. ‘Dia ini kenapa, sih? Marah-marah terus. Apa dia tidak capek setiap kali bicara selalu pakai urat?’ batinnya sambil mengerutkan kening. Sungguh, ia tak habis pikir dengan kelakuan Oscar. Bahkan tanpa sadar, ia menggeleng pelan, mencoba mengusir rasa heran yang semakin menumpuk di benak. “Beverlyn, ada apa?” suara Sexyana tiba-tiba memotong alur pikirannya. Beverlyn tersentak kecil, lalu mengangkat wajah menatap calon adik iparnya itu. Senyum tipis spontan terulas di bibir, diiringi gelengan kepala. “Ah, tidak apa-apa,” jawabnya singkat.