*** Jarum jam sudah menunjuk pukul sembilan malam ketika suasana rumah besar itu benar-benar tenggelam dalam keheningan. Sejak resmi menjadi pasangan suami istri, Oscar dan Beverlyn nyaris tidak tersentuh oleh siapa pun. Tidak ada satupun kunjungan keluarga datang, seolah memang sengaja dibiarkan begitu agar pengantin baru itu menikmati hari-hari tenang mereka tanpa gangguan. Dua hari sudah mereka menetap di rumah itu, tanpa sekalipun keluar. Tidak Beverlyn, tidak pula Oscar. Keseharian Oscar tetap sibuk, meski raganya hanya berdiam di rumah. Laptopnya jarang mati, tablet dan ponsel selalu berada di dekatnya, seakan benda-benda itu adalah perpanjangan tangannya. Ia menghabiskan waktu memantau pergerakan Dymitr Reznik, menyelidiki data anak buah yang sengaja dihancurkan demi menghapus jej