*** Esok harinya… Pagi merayap masuk melalui celah tirai, menyusupkan cahaya ke sudut-sudut kamar rawat yang masih sunyi. Jarum jam dinding menunjukkan pukul enam tepat. Hanya suara halus mesin monitor yang menemani keheningan. Penghuninya masih terlelap, tenggelam dalam mimpi masing-masing. Dua sejoli yang semalam mulai tampak akrab. Hubungan keduanya mulai berkembang—lebih baik tentunya. Dari perhatian kecil, pijatan manis, bisikan mesùm sang Little Devil, hingga panggilan spesial untuk calon Nyonya Muda Kingston. Ah, bahkan skidipapap pun sempat terpikirkan oleh sang mafia. Mungkinkah dia sudah bosan memelihara kesuciannya—keperjakaannya? Beberapa saat kemudian, Beverlyn perlahan membuka mata. Ia berbaring di ranjang khusus di sudut ruangan, tak jauh dari tempat sang calon suam