Ciuman antara Gwen dan Xavier berakhir ketika Gwen mendengar ponselnya di tas yang ia bawa berdering keras. Mereka berdua tersentak, Gwen langsung membuka tas-nya dan melihat layar ponselnya. Boss-nya sekaligus sahabatnya dari vendor wedding yang menelepon. “Aku angkat telepon sebentar, ya?” izin Gwen pada Xavier. “Okay, take your time.” Jawab Xavier sambil mengusap rambut Gwen dengan lembut. Gwen hanya mengulas senyum tipis—masih salah tingkah akibat dicium oleh Xavier secara tiba-tiba. Begitu Gwen melangkah keluar ballroom, Sean menatap punggungnya yang menjauh hingga menghilang di balik pintu. Napasnya berat. Suara musik, tawa, dan cahaya lampu pesta terasa terlalu bising di telinganya. Lalu ia menoleh ke arah Xavier, yang sedang meneguk wine santai sambil bersandar di meja bar—se

