Malam Terakhir di Swiss

1077 Kata

Hari-hari berikutnya di Swiss berubah menjadi sesuatu yang tidak pernah Nadine bayangkan sebelumnya. Ia datang ke negara ini dengan hati yang berat, membawa luka karena merasa tidak pernah benar-benar memiliki Sean. Namun sejak malam pertama mereka di chalet itu, dunia seakan bergeser sedikit. Hubungan yang tadinya kaku perlahan mencair. Pagi hari di pegunungan Alpen selalu dimulai dengan aroma kopi yang memenuhi ruangan. Sean, yang biasanya dingin dan sibuk, kini sering bangun lebih awal. Ia membuatkan kopi hangat untuk dirinya sendiri dan teh untuk Nadine, menyajikannya di meja makan kecil yang menghadap jendela besar. Nadine duduk berbalut sweater tebal, rambutnya diikat sederhana, dan Sean terkadang hanya menatapnya lama—seolah masih tidak percaya bahwa wanita di depannya adalah istri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN