Penuh Hasrat

1059 Kata

[Chapter 21+] Salju masih menempel di bingkai jendela ketika cahaya keemasan pagi menembus tirai kamar. Di luar, langit Swiss membentang jernih, sementara udara dingin menggigit menempel di kaca, berlawanan dengan kehangatan yang memenuhi kamar chalet. Api di perapian sudah meredup, menyisakan pijar merah yang sesekali berderak pelan. Di atas ranjang, Nadine terbangun lebih dulu. Tubuhnya masih lemas, setiap otot terasa seperti baru saja melewati badai panjang. Ia menarik napas dalam-dalam, membiarkan aroma kayu pinus dan lavender dari seprai memenuhi paru-parunya. Ada rasa asing, tapi juga hangat—sensasi baru yang belum pernah ia rasakan sejak menikah. Ia menoleh ke samping, melihat Sean masih terlelap. Rambut hitamnya berantakan, wajahnya tenang, napasnya teratur. Nadine terpaku. Sema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN