[Chapter 21+] Setiap belaian tangan Sean yang menelusuri tubuhnya. Setiap kecupan panas yang turun dari leher ke tulang selangka, hingga ke bahu yang terbuka. Gwen menutup mata, kepalanya tertengadah, tubuhnya bergetar mengikuti setiap sentuhan itu. Tangannya yang kokoh bergerak ke pinggang Gwen, menariknya lebih dekat. Gwen mendesah lirih, tubuhnya semakin melekat pada Sean. Getaran halus di tubuhnya membuatnya seakan mabuk, larut dalam arus deras yang tak bisa ia hentikan. Bibir Sean kembali menemukan bibir Gwen, kali ini lebih liar, lebih dalam. Lidahnya menuntut, menari dalam irama yang membuat Gwen kehilangan kendali. Ia membalas dengan seluruh tenaga emosinya, hingga desahan keluar tanpa bisa ia tahan. Kursi itu, dengan desain yang begitu intim, membuat tubuh Gwen seolah dipeluk

