Udara di hanggar bandara sore itu berbau khas avtur, bercampur dengan semilir angin yang membawa nuansa perpisahan dan permulaan. Jet pribadi keluarga Mahardika sudah terparkir gagah, tubuh putihnya berkilau diterpa cahaya senja. Nadine berdiri di samping mobil yang baru saja membawanya ke sini, menatap pesawat itu dengan hati berdebar. Seumur hidup, ia sudah sering bepergian dengan jet pribadi untuk urusan bisnis keluarganya. Namun kali ini berbeda. Ini adalah perjalanan pertamanya sebagai seorang istri. Seorang pengantin baru. Perjalanan yang, setidaknya di mata orang lain, adalah bulan madu. Sean berdiri beberapa langkah di depannya, sedang berbicara singkat dengan Joseph, sekretaris pribadinya. Wajahnya tetap dingin seperti biasa, namun sorot matanya sesekali melirik Nadine. Ada sesua

