Langit Jakarta tampak redup setelah Sean keluar dari penthouse Gwen untuk menenangkan diri. Entahlah, bersama Gwen serasa selalu menenangkan, padahal ia juga baru mendengar bahwa tidak akan bisa memiliki anak kandung dari pernikahannya yang sah dengan Nadine.
Mendung tipis menggantung di atas gedung-gedung tinggi yang memantulkan cahaya samar dari matahari yang enggan bersinar penuh. Sean memarkir mobilnya di pelataran rumah sakit dengan perasaan berat yang tak bisa dijelaskan. Sudah dua hari ia tidak tidur cukup, pikirannya terus berkecamuk — tentang Gwen, tentang Nadine, dan tentang dirinya sendiri yang terjebak di antara dua dunia yang sama-sama membuatnya lelah.
Ia menjejakkan langkah ke dalam koridor rumah sakit yang berbau antiseptik, tempat yang kini terasa asing baginya. Sekerta
