Mobil berhenti di depan pintu masuk gedung residensial ultra mewah yang berdiri di jantung Jakarta. Sean turun dengan langkah panjang, Joseph mengikutinya. Mereka masuk melalui lobby marmer yang berkilau, lalu naik dengan lift khusus menuju lantai tertinggi. Sesampainya di depan pintu penthouse, Sean mengeluarkan kartu akses dan menekan kode rahasia yang hanya ia dan Nadine ketahui. Bunyi klik terdengar, pintu terbuka perlahan. Begitu masuk, Sean disambut aroma samar lilin aromaterapi yang sudah lama padam. Ruangan terasa sepi, hanya suara pendingin ruangan yang berdesir pelan. Joseph menahan diri di luar, memberi ruang pada tuannya. Sean melepas jasnya, meletakkannya di sandaran kursi, lalu berjalan menelusuri ruang tamu yang masih rapi. Tidak ada tanda-tanda aktivitas sejak semalam. G

