Istri yang Hilang

1509 Kata

Udara balkon mulai memanas ketika matahari naik lebih tinggi, sinarnya memantul di kaca-kaca gedung Jakarta. Gwen masih bersandar di d**a Sean, air hangat jacuzzi bergelembung di sekitar tubuh mereka. Ciuman panjang baru saja terlepas, menyisakan napas yang memburu dan d**a yang berdegup keras. Gwen menunduk, pipinya masih bersemu merah, rambutnya basah menempel di pipi. Sean mengusap rambut itu perlahan, jari-jarinya yang kokoh menyisir helai demi helai dengan sabar, seakan tak ada yang lebih indah baginya selain perempuan di hadapannya. “Ayo keluar, nanti kulitmu terbakar matahari,” kata Sean lembut, suaranya serak tapi tegas. Gwen mengangguk, meski enggan berpisah dengan kehangatan jacuzzi. Mereka bangkit hampir bersamaan. Air menetes dari kulit Gwen, mengalir membentuk garis tipis d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN