Angkasa menatap wajah Syakira yang terbaring tenang di atas ranjang, rambutnya menjuntai di atas bantal seperti helaian malam yang lembut. Matanya menatap ke dalam mata gadis itu, seolah mencoba menghafal setiap detail, setiap cahaya kecil yang berpendar dari pupilnya. "Abang cinta banget sama kamu, Adek," bisiknya pelan, seolah takut suaranya akan memecah keheningan yang sakral. "Abang nggak mau kehilangan kamu, Abang nggak mau kamu dimiliki orang lain karena hanya Abang yang boleh milikin kamu seutuhnya." Syakira mengangguk perlahan, bibirnya bergetar. “Aku juga cinta sama Abang. Mulai malam ini aku milikmu, Bang ... seutuhnya.” Angkasa melumat lembut bibir Syakira. Di ruangan yang diterangi cahaya temaram dari lampu tidur, mereka saling menyentuh seperti membaca puisi lewat kulit mas