“Syakira." Angkasa berlari mendekat begitu melihat gadis itu keluar dari gedung kantor PT Caraka Adikarya. “Abang?” Mata Shakira membulat, dia terkejut dengan kegigihan kakak tirinya yang masih mau menjemputnya padahal kemarin dia sudah menolak, bahkan dia juga belum membalas pesan-pesan permohonan maaf dari Angkasa. “Please maafin Abang. Kali ini kamu pulang bareng Abang ya! Abang kangen banget sama kamu, Dek.” Suara Angkasa terdengar rendah dan hati-hati, dia sedang memohon. Baru saja Syakira ingin menjawab, Damian tiba-tiba muncul dari pintu utama gedung dengan ekspresi khasnya yang datar dan dingin. “Kalau kamu enggak mau pulang bareng Angkasa, aku yang akan nganterin kamu pulang, Ra.” Suara Damian memotong ketegangan di antara mereka. Lalu, Damian menatap wajah Angkasa sekilas