Chapter 30. Kebaikan Hati Damian

1051 Kata

Tubuh Angkasa menegang, jantungnya seolah mencelos saat matanya menangkap dengan jelas benda yang kini digenggam Santi, yaitu celana dalam miliknya. Seketika, tenggorokan Angkasa tercekat, seperti ada batu besar yang tertelan bulat-bulat dan menancap di kerongkongan. Dia berusaha membuka mulut untuk memberi penjelasan, tapi lidahnya terasa kelu. Matanya menatap lekat-lekat wajah Santi yang tampak campur aduk antara kaget, marah, dan bingung. Ketegangan di antara mereka begitu pekat, seperti udara yang tiba-tiba mengandung listrik. Namun sebelum sepatah kata pun sempat keluar dari mulutnya, sebuah suara berat menggema dari arah dalam rumah. “Santi! Kamu di mana?” Itu suara Dirga yang menggema, disusul suara langkah kaki yang menuju arah pintu belakang. Santi refleks panik, dia buru-buru m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN