Bab 21

2264 Kata

Marsya masih berdiri terpaku. Seluruh tubuhnya menegang, seperti ditampar kenyataan yang tak pernah ia bayangkan. Di hadapannya berdiri sosok yang selama ini ia kenal sebagai figur tenang, kalem, selalu penuh wibawa. Tapi saat ini... bukan. Bukan itu. Niko menatapnya seperti binatang buas yang tersulut. Sorot matanya tajam, penuh tekanan. "Daddy. Kenapa Daddy--" “Cukup jawab pertanyaan Daddy, Marsya. Di mana Lara mau aborsi?!” bentaknya, suara beratnya mengguncang udara. Marsya tersentak. Napasnya tercekat. Matanya membulat, tidak percaya. “Kenapa?!” serunya. “Kenapa Daddy segitu paniknya?! Kenapa seolah-olah ini urusan Daddy juga?!” Niko tidak menjawab. Ia hanya memejamkan mata sejenak, menahan amarah yang mendidih di dalam dadanya. Rahangnya mengencang, otot wajahnya menegang. Saat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN