Bab 31

2368 Kata

Setelah keluar dari rumah keluarga Dipta, Niko tidak langsung kembali ke rumah, juga tidak ke rumah sakit tempat Lara sempat dirawat. Ia memberi aba-aba singkat pada sopirnya, dan mobil sedan hitam itu berbelok ke arah pelataran masjid tempat pernikahan akan digelar sore nanti. Langit mendung menggantung rendah di atas kaca jendela mobil, tapi ekspresi Niko lebih kelam daripada cuaca. Ia duduk di kursi belakang, tubuhnya bersandar namun penuh tegangan. Jas armani abu gelap yang dikenakannya masih rapi tanpa cela, seakan ia tak terguncang oleh peristiwa apa pun. Di tangannya, layar ponsel menyala. Jemari panjangnya bergerak lincah membuka email, membaca laporan proyek yang tertunda, menyetujui revisi timeline, membalas satu atau dua instruksi pada tim legalnya. Ia bekerja seperti biasa. S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN