Nindy tersenyum lega akhirnya bisa membujuk Davin agar mau tinggal bersamanya di rumah Ethan. Pagi setelah mengurus Elang dan Ayahnya Nindy segera ke Apartemen menemui Davin. Sejak kemarin pria muda itu bersikeras menolak lantaran tak enak jika merepotkan Kakaknya. Davin berpikiran Kakaknya sudah bahagia bersama keluarga kecilnya, ia tidak ingin menjadi benalu yang hanya numpang makan dan tidur. "Kak Ethan beneran nggak apa-apa 'kan?" Davin berkali-kali memastikan apakah Kakak iparnya yang ia nilai menyeramkan itu tidak akan marah nantinya. "Enggaklah. Dia itu 'kan baik," sahut Nindy tersenyum-senyum sendiri. Mungkin ini sedikit gila. Perasaan membuncah ini jelas pernah ia rasakan. Sebuah perasaan yang sama persis seperti saat Ethan menemuinya 9 tahun lalu. Dimana ada seorang pria