Elang berlari mengikuti langkah kakinya yang entah kemana. Dalam benak kecilnya ia hanya berpikir ingin membeli Ayah agar punya Ayah seperti teman-temannya. Mereka saja bisa mendapatkan Ayah dengan mudah, kenapa dirinya tidak? Begitulah pikirnya. Langkah kaki kecilnya sangat cepat hingga dirinya sudah sampai di perempatan jalan raya. Elang berniat pergi ke Mall, siapa tahu bisa membeli Ayah di sana. Namun, saat sampai di jalanan yang ramai Elang mulai kebingungan. Dirinya mungkin pemberani tapi dirinya masih kecil. Melihat banyak sekali orang membuatnya ingin menangis. "Ibu," panggil Elang memandang sekelilingnya takut-takut. Tangannya menggenggam celengan miliknya dengan erat. Elang hampir saja menangis dan mencari-cari Ibunya. Dirinya sangat ketakutan hingga tak sengaja menabrak sese