“Hal penting apa?” tanpa basa-basi, Tiara langsung bertanya saat ia menghampiri Edo. Tatapan lelaki itu masih tertuju pada mobil milik Reno, yang secara perlahan meninggalkan pelataran parkir kantor. “Sudah selesai?” tanya Edo, lelaki itu kini menatap ke arahnya hanya saja tidak bisa disembunyikan ekspresi tidak senang yang begitu kentara. “Sudah.” balas Tiara singkat. “Kalau begitu ayo, kita bicara di tempat lain.” ajaknya. “Dimana? Kasih tahu alamatnya dan kita akan bertemu disana.” “Baik mobilku,” Edo membuka pintu mobilnya, menyelesaikan Tiara masuk. Tapi wanita itu jelas akan menolak. “Tidak perlu, aku ada mobil.” ia menunjuk ke arah dimana mobilnya berada. “Kasih tahu saja dimana lokasinya.” Rasanya ingin membanggakan segala pencapaian dalam hidupnya pada lelaki itu, bahwa