“Davina.” fokus Edo terbagi saat melihat gadis kecil bersepeda pink mendekat. Bahkan tanpa ragu, ia menghampiri Davina yang justru terlihat bingung mendapati seorang lelaki dewasa yang tidak dikenalnya tiba-tiba mendekat. “Davina.” mungkin karena terlalu bahagia melihat gadis itu lagi, sampai Edo mengabaikan tatapan takut Davina. “Ibu,” gadis kecil itu merengek, nyaris menangis. Sadar anaknya tidak nyaman dengan kehadiran Edo, Tiara lantas keluar dari dalam mobil untuk menghampiri Davina. “Davina lupa ya, kita pernah ketemu.” hanya satu kali saja keduanya pernah bertemu, itu pun tidak ada momen manis yang mampu diingat Davina. “Di rumah sakit, ketemu dokter Ika.” Edo sedikit menjelaskan, berharap Davina ingat. Tapi bukannya ingat, gadis kecil itu kusut turun dari sepeda pink miliknya,