Angga duduk tegak di kursi kantor yang tampaknya cukup mewah. Dinding-dindingnya dipenuhi dengan lukisan-lukisan modern yang menambah kesan elegan dan profesional. Di depannya, ada seorang pria yang tampak tak terganggu oleh suasana sekitar, Wirya, komisaris yang merangkap juga menjadi CEO perusahaan yang baru saja menerima Angga sebagai karyawan. Pria itu, dengan penampilannya yang tampan, mengenakan jas rapi berwarna gelap dan dasi yang terlihat seperti buatan tangan terbaik. Dengan rambut yang tersisir rapi, Wirya memang tampak seperti sosok yang ideal dalam dunia bisnis. Angga bisa merasakan aura kekuasaannya. Namun, entah kenapa, Angga merasa ada sesuatu yang tidak beres. Wirya menatap Angga dengan senyum tipis. "Angga, saya senang akhirnya bisa menerima Anda bekerja sama dengan say