Suasana di ruang sidang terasa tegang. Wirya duduk tegak di samping kursi pengacara, wajahnya dipenuhi tekad yang jelas, sementara matanya sesekali menoleh ke belakang, tempat Liona duduk dengan tenang namun jelas terlihat kecemasan di wajahnya. Liona, kini ada di sana sebagai korban dalam sidang yang menguji kebenaran. Sidang ini bukan sekadar tentang mencari keadilan untuk Liona. Ini adalah perjuangan Wirya untuk membuktikan bahwa ia bukanlah pria yang hanya berbicara, melainkan seorang suami yang akan melakukan apa saja demi melindungi keluarga kecilnya, bahkan jika itu harus menentang orang yang pernah ia percayai, yakni Sarah. Wirya menatap tajam pada Sarah yang duduk di bangku terdakwa. Wanita yang telah berkhianat di belakangnya, merusak rumah tangga mereka, dan memicu bencana be