Bab 19. Tanda Merah

1549 Kata

Ryan, dengan ransel hitam yang tergantung di bahunya, melangkah cepat menuju parkiran sepeda motor. Vina, yang mengikuti di belakangnya, tampak cemas. Mereka baru saja selesai makan siang bersama, namun Ryan sudah menunjukkan tanda-tanda ingin segera pergi. "Ryan, tunggu dulu." Vina memanggil, langkahnya dipercepat untuk mengejar Ryan. "Kamu tidak bisa pergi begitu saja, kan? Kita belum sempat ngobrol tentang rencana kita minggu depan." Ryan berhenti sejenak, menghela napas, dan menoleh ke Vina. Ada secercah rasa bersalah di matanya, namun ia segera menyembunyikannya dengan senyum tipis. "Maaf, Vina. Nanti saja, ya. Aku ada urusan penting." Vina berdiri di depannya, matanya sedikit berkaca-kaca, seperti ada kekhawatiran yang ia coba sembunyikan. "Apa urusannya? Kita, kan belum selesai b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN