Bab 25. Selalu Tidak Adil

1562 Kata

Liona membuka matanya perlahan, merasakan cahaya pagi yang masuk melalui celah-celah tirai kamar. Suasana terasa hening, namun tubuhnya langsung memberi sinyal bahwa sesuatu tidak beres. Dia merasa remuk, seolah-olah setiap inci ototnya terkilir, setiap sendi dan otot terasa pegal. Kepala terasa berat, dan perasaan itu mengingatkan pada malam sebelumnya, momen penuh gairah yang seakan tak mengenal batas, bertempur dalam makna yang lebih dalam dari sekadar fisik. Dengan perlahan, Liona memalingkan tubuhnya ke samping dan melihat suaminya, Wirya, yang sedang terbaring di sampingnya. Senyum tipis terukir di wajah Wirya, meski matanya masih setengah terpejam. Dia terlihat tenang, seperti menikmati momen setelah malam yang penuh emosi. "Liona," sapa Wirya terdengar lembut, seiring dengan jar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN