Bab 109. Berbaikan

1489 Kata

Farah berdiri di depan rumah kecil itu, menatap pintu kayu yang terlihat usang. Rumah sederhana di ujung gang ini sama sekali tidak mencerminkan sosok Radit yang dulu dikenalnya, ambisius, penuh pesona, dan selalu mengejar kesempurnaan. Kini, pria itu lebih mirip bayangan masa lalunya, tinggal di tempat yang bahkan tak layak disebut rumah menurut standar Farah. Dengan langkah penuh keyakinan, Farah mengetuk pintu. Ketukan kedua baru disambut suara berat dari dalam. “Masuk.” Farah mendorong pintu itu perlahan dan menemui Radit yang sedang duduk di meja kecil di ruang tamu, dikelilingi tumpukan kertas dan sebuah laptop tua. Radit bahkan tidak melihat ke arahnya, matanya tetap terpaku pada layar. “Aku sudah bicara dengan Vina,” kata Farah tanpa basa-basi. Suaranya tegas, mencoba menguasai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN