Bab 110. Ayah Telah Membunuh

1577 Kata

Ketika pintu terbuka, berdirilah Farah, wajahnya memerah, rambutnya basah akibat hujan, namun itu tak mengurangi sorot tajam kemarahan di matanya. Tanpa menunggu undangan, Farah melangkah masuk dan langsung menghardik Liona. “Ini semua salahmu, Liona!” serunya penuh emosi. Liona mematung sejenak, terkejut dengan intensitas Farah. “Apa maksud Tante?” tanyanya, mencoba menjaga nada suaranya tetap tenang. “Salahmu, keluargaku jadi berantakan! Kamu tahu tidak, gara-gara kamu, Vina menjauh dariku! Dia tidak pernah mau dengar kata-kata aku lagi!” Farah menunjuk Liona dengan jari gemetar. Wirya yang berdiri di samping Liona langsung menyela. “Cukup, Farah!” katanya dengan suara tegas. “Berhenti menyalahkan Liona atas kesalahanmu sendiri. Sudah berapa kali aku bilang? Ini bukan salah Liona. In

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN