Suasana malam itu terasa tenang, meski lampu-lampu jalan menerangi keheningan dengan bias kuningnya. Ryan memarkir mobilnya di depan restoran tempat Vina menunggu. Dari kejauhan, ia melihat istrinya berdiri dengan tubuh membungkuk sedikit, tangannya mengelus perut yang semakin membesar. Senyum tipis terlihat di wajahnya saat Ryan keluar dari mobil, namun senyum itu tidak sepenuhnya seperti biasanya, ada sesuatu yang berbeda.
“Sudah lama menunggu?” tanya Ryan sambil membukakan pintu mobil untuk Vina.
“Tidak terlalu,” jawab Vina singkat sambil masuk ke dalam mobil.
Ryan duduk di belakang kemudi, melirik Vina dengan tatapan penuh perhatian. Tadinya dia pikir, istrinya akan bercerita dengan semangat tentang apa yang terjadi di restoran, apalagi hari ini adalah hari istimewa. Vina baru saja
