"Jadi ini yang kalian lakukan sekarang? Bersatu meninggalkan aku seperti sampah?" ucap Farah dengan nada sinis, langsung memecah keheningan. Vina menatap ibunya dengan raut wajah lelah. "Ma, kita tidak pernah meninggalkan Mama. Mama sendiri yang memilih jalan itu." Farah tertawa kecil, getir. "Jalan? Setelah semua yang kulakukan untuk kalian? Aku yang berjuang, aku yang mengorbankan segalanya. Tapi apa balasannya? Kalian justru membuangku." Radit, yang biasanya diam, akhirnya angkat bicara. "Farah, kami tidak membuangmu. Kami hanya berusaha berubah. Kami tidak ingin hidup dalam keserakahan seperti dulu. Hidup seperti itu hanya membawa kehancuran." Farah mendelik tajam ke arah Radit. "Berubah? Hanya karena sekarang kalian bisa hidup dengan sedikit baik? Kalian lupa dari mana asal semuan