Arkan membalikkan tubuhnya menatap ke arah Laura yang tengah menatap ke arahnya, mata yang basah itu menatap dengan ketakutan ada apa yang terjadi ke depan. "Apa yang kamu lakukan bersama dengannya?!" tanya Arkan dengan nada tinggi. "Jawab, Laura ...!" Mendengar Laura yang tidak kunjung menjawab, Arkan menaikkan ada bicaranya lagi dengan lebih tinggi, tapi bukannya menjawab Laura jujur malah menangis dalam diam. Laura berusaha menahan air matanya yang terus jatuh tidak bisa berhenti, dia tidak mampu menjawab pertanyaan dari Arkan karena ekspresi suaminya sangat menekannya. "Maafkan aku." Hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut Laura. Arkan mengusap kasar wajahnya dan juga menyugar rambutnya ke belakang, dia memejamkan matanya sejenak untuk mengontrol emosinya agar tidak terla