Laura mengedipkan matanya berkali-kali, membiasakan sinar matahari masuk ke penglihatannya. Laura mengalihkan pandangannya ke samping, sudah ada Arkan yang duduk di sampingnya dengan menyunggingkan senyuman. "Selamat pagi, Laura," sapa Arkan. Laura melengguh merasakan tubuhnya serasa remuk. Arkan tidak ingin membuang kesempatan dan segera memeluk tubuh Laura yang hanya dibalut selimut tanpa satupun baju yang ada di sana. "Apa itu terlalu berlebihan untuk nyonya muda Dirgantara?" bisik Arkan menggoda Laura. Laura tidak berdaya dibuat Arkan, berkali-kali mereka melakukan pertempuran yang selalu dimenangkan diakhir, Arkan membawa Laura naik tinggi menggapai puncak kenikmatan berulang kali. "Aku lelah, Arkan ...," lirih Laura yang merasa Arkan sudah menciumi lehernya lagi. "Maaf sudah me