Cheating On You ( Charlie Puth )

1659 Kata
Warning Trigger : Ada beberapa adegan dewasa yang memerlukan kedewasaan dan kebijaksaan pembaca. * Casablanca - Jakarta * Di salah satu apartemen di kota Casablanca, tampak tubuh polos seorang lelaki setengah baya, duduk menyandar di kepala tempat tidur sambil matanya merem melek menikmati isapan liar dari mulut seorang wanita muda , kepala wanita itu naik turun di antara paha lelaki itu dengan gerakan yang mulai tidak teratur.. " Hm..... Baby... terus kulum dia.. terus kulum dia, sampai dia mengeras." Wanita muda itu melepaskan kulumannya dan berkata dengan suara manjanya "Om , lama banget sih kerasnya, kenapa susah sekali dia menegang. Biasanya tidak sesusah ini." " Kan kita uda tidak latihan hampir sebulan, kalau rutin latihan tiap minggu , pasti dia bisa tegang hanya sekali kuluman. Ayo jangan berhenti, nanti dia lemas lagi."Kata lelaki itu kembali menekan kepala sang wanita untuk melahap miliknya. Dengan patuh, wanita itu kembali memasukkan batang lemas itu di mulutnya , mengulumnya agar batang itu bisa segera mengeras, supaya dia bisa segera membuka kakinya dan membiarkan lelaki itu memasuki tubuhnya, dia yakin hanya beberapa kali goyangan , lelaki itu akan segera mengeluarkan intinya dan terkapar lemas di tubuhnya, itu berarti tugasnya selesai, setelah itu saldo di banknya akan segera bertambah, memikirkan itu, wanita itu penuh semangat memainkan batang lelaki itu , naik turun, naik turun dalam mulutnya, tapi sebelum batang lunak itu mengeras, suara pintu kamar mereka terbuka diiringi suara wanita yang menjerit kencang, “Papa! Dasar papa m***m! Dasar Papa Gila!” Clara melangkah cepat ke arah ranjang, menjambak rambut wanita muda yang tengah berlutut di antara paha lelaki yang dia panggil papa, tubuh wanita itu polos tanpa penutup. Dalam satu tarikan kasar, ia memaksa kepala wanita itu menjauh dari tubuh lelaki yang wajahnya tampak kaget dan memucat. “Clara! Apa yang kamu lakukan?! Lepaskan dia!” Suara Toni, sang lelaki paruh baya, penuh kepanikan. “Tidak! Aku tidak akan melepaskannya! Aku akan melaporkan kalian ke polisi!” Clara membentak, amarahnya meluap-luap, tangannya masih menjambak erat rambut wanita itu, menyeretnya hingga terjatuh ke ranjang. Toni terburu-buru meraih celananya yang tergeletak di lantai, gemetar mengancing resletingnya. “Clara, hentikan! Jangan gila! Hentikan!” “Gila? Yang Gila itu papa!” Clara melotot marah, menendang perut wanita itu tanpa ampun. “Dasar w*************a, gold digger murahan!” Lelaki paruh baya itu meraih kemejanya yang tadi ntah dilemparkannya ke mana, bermaksud menjauhkan wanita itu dari amukan anaknya yang terus menginjak dan memukul tubuh polos wanita itu dengan keras. " Clara.. Hentikan.. Hentikan...." " Tidak akan aku hentikan... Aku akan terus memukulnya sampai polisi datang." " Kamu.. Kamu sudah lapor polisi? Jangan lakukan itu Clara. Maafkan papa..... Papa....." Kata lelaki itu terbata-bata " Bukan aku yang lapor, tapi mama . Mama ada di ruang tamu, dia nggak mau masuk, karena tidak sanggup memergoki kelakuan papa dengan wanita laknaat ini!" Jeritnya- sekali lagi menyepak perut wanita itu dengan keras " Auh...." Wanita itu menjerit kesakitan. Lelaki itu tampak tertegun, mendengar kata-kata Clara. Toni, yang sudah setengah berpakaian, berlari keluar kamar, berharap mencegah istrinya bertindak lebih jauh. Namun, langkahnya terhenti di ruang tamu. Di sana, Ariana, istrinya, duduk dengan anggun. Ia mengenakan gaun biru elegant , rambutnya tertata rapi. Tidak ada air mata, tidak ada emosi. Hanya ketenangan yang menakutkan. " Jangan khawatir Toni..... aku tidak akan melapor ke polisi. Aku harus menjaga nama baikku dan nama baik keluargaku. " Toni menatapnya, terpaku. “Ariana… aku…” “Diam.” Suaranya dingin, tajam. “Aku hanya ingin melihat sendiri betapa rendahnya dirimu sekarang. Mengajak sugar baby-mu ke apartemen anakmu sendiri? Urat malumu sudah putus ? Atau otakmu terlalu tumpul untuk menyadari bahwa apartemen ini dilengkapi CCTV?” " Sayang... .. Maafkan.." Ratap suaminya. “ Jangan panggil aku Sayang ! Lelaki seperti kamu tidak pantas mengucapkan kata itu padaku. Aku memilih menikah denganmu meskipun kau tidak punya apa-apa, dengan satu syarat: kesetiaan. Dan kamu mengkhianatinya.” “Maafkan aku. Aku... aku hanya…” Toni tergagap, wajahnya memucat. " Sudah ku katakan dari awal pernikahan kita, kalau aku memergokimu selingkuh, aku akan langsung menceraikanmu,karena aku memilih pria tak punya apa-apa seperti kamu, bukan untuk diselingkuhi. Jadi siap-siap aja tunggu gugatan cerai dari pengacaraku dan bersiap jadi gembel - karena ingat, kamu itu tidak memiliki apa-apa, semua kekayaan adalah milikku. Kamu hanya MOKONDO saja dan ternyata kont*lmu itu juga sudah tidak berfungsi baik, aku dengar tadi, si jalangmu itu bilang, dia sudah tidak bisa mengeras .jadi siap-siap aja, kehilangan semuanya! " Ariana bangkit perlahan, posturnya tegak, seperti seorang ratu yang baru saja menjatuhkan hukuman. 'Apakah dia pernah mencintai diriku?' Toni bertanya dalam hati, sambil menatap heran dengan prilaku perempuan itu. " Ma...dengarkan aku Ma, aku melakukan nya dengan dia, juga demi keharmonisan kita . Aku memang sudah tidak bisa tegang, jadi aku ingin terapi dengannya, agar aku bisa memuaskanmu."Mohon lelaki itu. " Kenapa kamu tidak bilang padaku. Kalau kamu bilang, aku bisa melakukannya untukmu. Aku juga bisa memberimu terapi." Kata wanita itu, lalu dia memalingkan kepalanya ke dalam kamar, sambil menjerit " Clara... Jangan pukul lagi wanita itu, kasihan dia, bukan salahnya juga. Tepukan di tangan baru bisa berbunyi kalau ada dua tangan, Jadi biar dia pakai bajunya dan usir mereka berdua keluar dari sini." " Mama.. Kenapa nggak lapor polisi? Biar dua-duanya tahu rasa." Jerit Clara. " Tidak usah Clara, mama tidak mau heboh. Mama cukup bercerai saja. Yang penting kamu sudah ada kan rekaman CCTV nya?" Kata Ariana Clara mengangguk, lalu sekali lagi dia menyepak tubuh wanita yang meringkuk polos di bawah tempat tidur dan berjalan keluar sambil berkata pada ayahnya " Aku baru menyadari ternyata ayah yang selama ini aku sayangi, aku hormati, aku kagumi karena begitu menyayangi dan menghormati mama, sampai aku punya keinginan untuk mencari suami seperti ayahku, ternyata kenyataannya tidak seindah pemikiranku, ayahku ternyata suka tidur dengan wanita seumuran aku. Jijik aku sekarang padamu." Kata Clara sambil berjalan ke arah pintu depan apartemen , membukanya lebar-lebar dan berkata sinis pada ayahnya " Mulai hari ini, kamu bukan lagi ayahku. aku tidak mau berhubungan dengan seorang ayah yang m***m dengan wanita seumuran diriku, di apartemen milikku dan membuat sakit hati ibuku." Dengan langkah tertunduk, Toni, ayah dari Clara keluar dari ruangan, disusul oleh wanita muda yang tampak ketakutan itu . Clara lalu membanting pintu dengan keras sambil berjalan menuju mamanya - memeluk mamanya erat. Clara memandang ibunya dengan kagum bercampur sedih. “Mama... bagaimana bisa mama tetap setenang ini? Dan hebatnya mama tidak menangis. ” Ariana tersenyum kecil, namun di matanya, ada luka yang dalam. “Aku tidak perlu menangis di depan ayahmu , Clara. Karena air mata adalah hadiah bagi orang yang layak mendapatkannya. Dan ayahmu tidak layak.” Clara mendekati Ariana, memeluknya erat. “Mama, sangat hebat.” " Mama nggak sedih , papa berselingkuh dari mama dengan wanita seumuran aku." Tanya Clara. " Waktu kamu mengajak mama ke sini tadi untuk memergoki papa yang katamu bawa wanita muda ke apartemenmu ini. Mama sudah menyiapkan hati untuk bercerai dari papamu karena dulu kami sudah saling berjanji untuk tidak menyelingkuhi satu dan lainnya. Tapi ternyata dia melakukannya juga, setelah mama mengangkat kehidupannya dari tidak memiliki apa-apa menjadi pria yang memiliki segalanya. Kemana otak papamu itu, sanggup-sanggupnya dia melakukannya di apartemenmu ini." Kata Ariana dengan tenang. " Mama.. apakah pernah mencintai papa? Kenapa mama begitu tenang, seperti tidak ada sakit hati?" Tanya Clara Ariana terdiam sejenak. Hanya sejenak. “Setiap wanita mencintai suaminya, Clara. Tapi cinta itu tidak bisa bertahan tanpa rasa hormat. Dan ayahmu menghancurkan itu. Tidak ada wanita yang tidak sedih, suaminya terpergok dengan gaya yang paling intim dengan wanita lain. Tapi mama tidak akan menangis di hadapannya. Air mata mama terlalu berharga untuk jatuh di depan lelaki yang sudah lupa menghormati istri dan keluarga. Jika mama menangis, dia akan berpikir bahwa dia masih memiliki kuasa untuk melukai hati mama. Papamu pasti akan lebih sakit hati, ketika dia tahu mama sama sekali tidak menangis ketika memergokinya selingkuh dan itu akan buat dia bertanya-tanya apakah mama mencintainya, seperti pertanyaanmu tadi. Mama tidak menangis di depan papamu, adalah cara mama menghukum papamu . Itu yang wanita elegant lakukan , tidak perlu mematikan dengan pisau tajam, tapi sabetan sebuah rotan sudah bisa menghancurkannya perlahan tapi menyakitkan." " Mama hebat" Kata Clara. " Jadi mama akan cerai dengan papa?" Ariana mengangguk perlahan, matanya masih berusaha menahan genangan air yang tidak diizinkan jatuh. “Di perjalanan ke sini tadi, mama sudah tahu, tidak ada yang bisa diperbaiki dari hubungan ini. Perselingkuhan adalah garis akhir yang tidak bisa dilangkahi lagi.Tapi ini bukan hanya soal pengkhianatan, Clara. Ini tentang bagaimana papamu bahkan tidak punya rasa malu untuk melakukan ini di apartemen milik anaknya sendiri, dengan wanita yang seumuran denganmu. Itu adalah pukulan terakhir yang membuat mama tidak bisa lagi memaafkannya." Ariana memegang tangan Clara erat dan bertanya " Kamu tidak apa-apa, mama bercerai dari papamu?" " Tentu tidak. Mama jangan khawatir. Lebih baik cerai sekarang, di saat usia mama masih bisa menemukan tambatan hati lain, daripada bertahan demi hubungan yang sudah retak, Itu hanya memperpanjang luka.” Kata Clara bijak. " Di usia mama ini,mana mungkin bisa menemukan tambatan hati lain?" Ariana tertawa getir " Siapa bilang? Mama masih cantik , anggun dan berkelas, pasti ada lelaki yang akan jatuh cinta pada mamaku." " Tapi di mana cari lelaki itu?" " Reuni... bukankah kata mama, mama akan menghadiri reuni SMA mama di Medan akhir tahun ini?" Kata Clara dengan mata berbinar sambil mengajak mamanya turun dari apartemen dan mereka berjalan menuju Mall Casablanca untuk melerai segala kesedihan. " Kamu mau menemani mama pergi ke reuni itu, Clara?" " Boleh… sambil kita liburan berdua, supaya mama bisa melupakan tragedi papa yang menghianati mama. That man doesn’t deserve your heart, Mom, for cheating on you." ' Ding' Pintu lift terbuka dan terdengar lagu Charlie Puth Cheating on you mengalun di seluruh area Mall, seakan tahu bagaimana patah hati nya seorang istri saat memergoki suami nya berselingkuh. Baby Now, oh-oh -oh Cheating on you But when I touch her. I feel like I'm cheating on you
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN