Samuel POV Aku melihat Amelia berjalan menjauh, langkahnya tergesa seperti ingin melarikan diri dari sesuatu. Tatapannya tadi, tatapan yang ia arahkan padaku, penuh dengan kebingungan, atau mungkin penolakan. Hatiku ingin segera menyusulnya, tapi Mama menahan tanganku, meminta tolong memanggang jagung yang sudah ia persiapkan. Dengan berat hati, aku menuruti permintaan Mama. Namun, pikiranku tetap pada Amelia. Aku tahu dia terluka, mungkin oleh kata-kata Mama yang tadi mengatakan kalau dia adalah tanteku dan aku keponakannya. Tapi aku juga tahu satu hal, Amelia tidak mungkin benar-benar menganggapku sebagai keponakan. Aku bisa merasakannya, bahwa dia ada perasaan lebih untukku. Ketika jagung untuk Mama akhirnya matang, aku langsung bergegas menyusul Amelia. Aku menemukan dia di gazebo