Bab 89 Hari Yang Baru

1136 Kata

Langit pagi masih pucat, sinar mentari belum sepenuhnya menembus tirai besar ruang keluarga. Rumah keluarga Mahardika mulai ramai oleh suara pelayan yang menyiapkan sarapan dan langkah kaki para staf yang terburu-buru. Rania berdiri di depan cermin, merapikan kerah blus putihnya. Ia tidak memakai apa pun yang mencolok, hanya pakaian kerja sederhana dan riasan tipis. Akan tetapi di balik wajah tenang itu, dadanya terasa penuh, sesak, seperti ada sesuatu yang tertinggal di dalam sana. Hari ini hari pertamanya bekerja lagi. Bukan di posisi lamanya, bukan sebagai sekretaris yang dulu dipercaya Nayla atau Gibran, tapi di divisi sosial yang terasa asing baginya. Ia mencoba meyakinkan dirinya bahwa ini kesempatan untuk menebus kesalahan. Namun setiap langkah terasa berat, bukan karena pekerjaann

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN