Menurut Jaya, wanita itu satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang paling sulit dimengerti. Meski ada yang bilang bahwa sebetulnya perempuan itu 'sederhana', tetap rumit bagi Jaya. Waktu remaja, katakanlah Jaya umur tiga belas tahun—ini Rea pasti belum lahir—ada perempuan yang mendekati. Jaya pernah menolaknya dengan, "Belum ingin berpacaran." Lalu gadis itu bilang, "Tapi kalo aku suka sama kamu ... boleh, kan?" "Boleh." Ya, karena masa Jaya larang? Perasaan itu bukan miliknya, dan ada yang namanya Hak Asasi Manusia. Jaya remaja sudah mempelajari banyak hal, dia disebut murid yang paling luas wawasannya kala itu. Nah, si gadis tersenyum-senyum hingga muncul semu merah jambu di pipi. Perkara Jaya izinkan untuk menyukainya. Sampai situ, apa Jaya salah? Tidak, kan? Tapi ada titik di mana

