Aku hamil. Dua kata itu yang membuat kelopak mata Jaya terbuka saat sebelumnya sudah menutup. Kepala pun tertoleh pelan ke sisi di mana sumber suara berasal. Rea menatap langit-langit. Tangannya di atas d**a. Tak lama setelah itu, Rea juga menoleh hingga kini bersitatap dengan Jayakarsa. Hening tercipta. Detik demi detik. "Test pack-nya garis dua," lanjut Rea, super pelan suaranya. Jaya lalu terduduk. Meraih ponsel. Rea auto ikutan bangun. Terdengar lelaki itu berbincang-bincang, sepertinya dengan dokter. Meminta dihubungkan pada kenalan dokter—dokter kandungan. Konon, Jaya butuh penanganan malam ini untuk USG. Kira-kira bisa atau tidak. Macam itu. Entah kenapa Rea berdebar. Menjadi istri dari penguasa rupanya segala hal bisa sat-set, ya? Jaya bilang, "Ganti pakaianmu, kita ke

