71 | Batin yang Lapar

2024 Kata

Jaya berangkat. Duduk di jok belakang kuda besi yang Pak Lili kemudikan. Rea mengantarnya sampai teras, melambaikan tangan. Lihat itu. Kaku. Jaya beserta lambaian tangannya. Yang mana seumur-umur, rasanya baru ini dadah-dadah kepada pasangan. Jaya juga mengulas senyum. Detik di sebelum mobil itu melenggang meninggalkan pelataran. Rea menatap Lexus yang menjauh. Ada helaan napas berat yang dirinya loloskan. Perasaan berkecamuk itu masih ada. Tentang bagaimana bila Jaya tidak menemukannya saat pulang nanti, apa Rea akan dicari? Di kamar, Rea hubungi ibu. "Akhirnya kamu inget masih punya orang tua, Re. Ke mana aja? Chat Ibu juga luama-nya nggak dibaca-baca." Rea mencebik pelan. "Baru juga slow respons dikit Ibu udah kayak yang nggak dibales seumur-umur aja, deh." Dasar ibu! Drama que

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN