84 | Pengintai

1506 Kata

Hari itu .... Saat masih di luar negeri. Wajar bagi seorang ibu ingin tahu banyak tentang kehidupan anaknya, bukan? Namun, terbatasi karena rasa bersalah sehingga mau nimbrung untuk sekadar menindak soal Realine Anjani di hidup Jaya pun tak kuasa Ella lontarkan. Bukan cuma Ella yang merasa demikian, tetapi Zero—papa Jaya juga begitu. Padahal bukan mau menindak yang tidak-tidak, hanya sekadar me-notice 'sudah menikah, Jay?' But, tidak berani. Tahu kenapa? Ya, sebab peran mereka sebagai orang tua di masa kecil Jaya terlalu banyak mengambil kendali atas kehidupan sang anak. Terlebih Jaya merupakan anak tunggal. Di sisi lain, sangat bersyukur karena laki-laki. Namun, itulah yang lantas menjadikan Zero maupun Ella sadar tak sadar merusak kebebasan Jayakarsa. Bukan hanya soal pergaulan, tet

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN