Pagi itu, cahaya matahari menembus tirai putih di ruang tamu Zahira. Wangi kopi hitam trcium memenuhi udara, sementara suara langkah kaki Adrian terdengar dari dapur. Semua tampak normal, tapi di d**a Zahira, ada sesuatu yang terasa ganjil seperti benang kusut yg sulit dijelaskan. Beberapa hari terakhir, Adrian tampak lebih sering diam. Ia pulang larut malam dengan alasan pekerjaan, namun tatapannya selalu waspada, seolah memburu bayangan yang tak terlihat. Zahira memperhatikan semua itu tanpa berani bertanya. Ia tahu, setiap kali mencoba menyentuh sisi masa lalu Adrian, lelaki itu menutup diri dengan dingin. Tapi kini, rasa penasaran itu mulai berubah menjadi rasa curiga. Saat Adrian duduk di meja makan, Zahira hanya menatap diam. Lelaki itu membuka laptopnya, mengetik cepat, lalu menu

