Bab 38

1005 Kata

"Aduh, kenapa perutku terasa nyeri!" Naila terduduk lemas di kursi samping ranjang Ilham. Sejak Ilham mengalami muntah darah kemarin, sudah dua malam ia tak tidur, menunggui putranya karena takut bocah itu kenapa-napa. Kantung matanya menghitam, wajahnya pucat, dan bibirnya mulai kehilangan warna. "Bu, istirahat dulu sebentar. Biar saya yang jaga Ilham," ujar perawat muda yang masuk mengganti cairan infus. Perawat itu tak tega melihat wajah pucat Naila. Naila menggeleng pelan. "Tidak ... saya di sini saja. Kalau Ilham bangun dan saya tidak ada, dia pasti panik." "Tapi muka Ibu pucet banget loh. Sebaiknya, Ibu istirahat sebentar, atau paling tidak merem dikit gitu loh. Nanti kalau sampai Ibu kenapa-napa, kan Ibu jadi nggak bisa jagain si dedek, Kan?" "Iya, setelah ini, saya istirahat. M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN