“Dimana rumahmu?” Tanya Dimas, saat mobil berhenti di pinggir jalan, depan gang kecil yang tidak bisa di masuki kendaraan roda dua. “Disana.” Tunjuknya, pada jalan kecil yang menjadi satu-satunya akses menuju tempat tinggalnya. Sangat sepi, sebab tidak tidak begitu banyak rumah di sana, jika pun ada, mereka membatasinya dengan dinding setinggi dua meter, hingga membuat tempat tinggal Jika seperti terisolir. “Di ujung sana?” Tanya Dimas lagi. “Iya.” Mila membuka sabuk pengaman yang mengikat erat tubuhnya. “aku tidak memaksa, tidak juga meminta, jika kamu penasaran silahkan turun dan cek sendiri.” “Tidak perlu, untuk apa aku tau tempat tinggalmu. Nggak penting.” Balasnya ketus. “Terserah, aku tidak memaksa.” Balas Mila, lantas turun dari kursi penumpang. Mila masih berdiri, menu

