Pagi itu begitu sunyi, awan mendung menggantung berat di atas atap rumah sakit, seolah ikut menahan napas bersama semua orang yang menyayangi Keisya. Dalam prosedur transplantasi ginjal, Firdaus lebih dulu dibawa masuk ke ruang operasi, sekitar satu jam sebelumnya. Ginjal harus diangkat lebih dulu, lalu segera ditransplantasikan ke tubuh kecil Keisya. Kini, Firdaus sudah tertidur di bawah pengaruh anestesi, tubuhnya berada sepenuhnya dalam kendali tim dokter. Sementara itu, Keisya bersiap untuk menyusul. Ia dibaringkan di atas ranjang, mengenakan baju operasi mungil berwarna hijau. Dikelilingi alat-alat medis yang tampak dingin dan asing, Keisya terlihat begitu kecil, begitu rapuh seperti bunga kecil yang tertiup angin badai. Aura menggenggam tangan putrinya kuat-kuat. "Sayang, nanti w