Setelah pertemuan yang mengharukan pagi itu, Firdaus berhasil mendapat kesempatan dari Keisya untuk membuktikan diri apakah ia pantas dimaafkan atau tidak dengan syarat yang sedang sederhana, yaitu datang menemui sang putri setiap hari. Itu bukanlah sesuatu yang sulit, bukan pula harga yang mahal dan pantas untuk menebus semua kesalahan yang dilakukannya selama ini. Kini Firdaus dan Keisya sedang dalam perjalanan menuju sebuah mall. Firdaus ingin mengajak putrinya jalan-jalan untuk pertama kalinya, ia ingin menghabiskan waktu seharian agar bisa lebih dekat dengan darah dagingnya sendiri, walau itu belum bisa menebus waktu yang hilang selama 9,5 tahun. Setibanya di Mall Plaza Indonesia, Firdaus terus menggenggam tangan mungil itu, dan tak berniat untuk melepaskannya. Mereka hanya pergi b

