Bab 69. Bukan Siapa-siapa

1091 Kata

Beberapa minggu kemudian, pesawat yang membawa Firdaus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Turbulensi kecil terasa seolah tanda dari semesta bahwa perjalanannya tak mudah untuk kembali. Namun, Firdaus tak mengeluh. Bahkan langkahnya tetap tenang saat menyusuri lorong kedatangan. Ia menarik koper sendiri dan ransel lusuh yang kini menjadi satu-satunya saksi hidup barunya yang sederhana. Baju-bajunya berdesakan dalam koper yang ia beli di toko diskon beberapa hari sebelum pulang. Jam tangan mewahnya sudah ia jual demi bertahan hidup di Jakarta, seperti membayar sewa kamar kos dan biaya hidup sehari-hari. Tak ada lagi keistimewaan sebagai pewaris keluarga konglomerat. Kini ia bukan siapa-siapa. Ia hanya Firdaus, tanpa embel-embel, tanpa gelar, dan kekuasaan. Tidak ada jemputan istimewa, tid

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN