Bab 11. Tekanan dan Dendam

1591 Kata

Keesokan paginya, Aura mulai masuk bekerja sebagai sekretaris, dan ini adalah hari keduanya setelah semalam lembur sampai larut malam demi menyusun jadwal sang presdir untuk pertama kalinya. "Semoga hari ini aku nggak disuruh lembur lagi, kasihan Keisya jadi nggak bisa tidur kalau aku belum ada di rumah," batin Aura penuh harap sambil terus melangkah menuju lift yang akan mengantarkannya ke lantai 23. Tapi siapa sangka, saat Aura hampir sampai menuju lift, ternyata di dalamnya sudah ada Firdaus bersama Victor. Aura pun semakin mempercepat langkahnya sebelum pintu lift tertutup. Namun, begitu ia hendak masuk, Firdaus dengan cepat menekan tombol untuk menutup pintu lift membuat Aura terpaksa mundur. "Pak, Aura mau masuk!" Victor bergegas menahan pintu lift sebelum benar-benar tertutup

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN