Bab 72. Ingin Tinggal Serumah

1518 Kata

"Bunda ...." Seketika suara Keisya yang memanggil Aura membuat wanita itu mengurungkan niatnya untuk bertanya tentang kehidupan yang tengah Firdaus jalani saat ini. Sontak Firdaus dan Aura menoleh ke arah sumber suara yang sama. Sosok gadis kecil berdiri di ambang pintu dan tengah menatap ke arah mereka. "Ayah?" Keisya terdiam sejenak, ia coba mengucek mata beberapa kali untuk memastikan bahwa yang dilihatnya kali ini bukan mimpi. Firdaus tersenyum sumringah lalu melambaikan tangan ke arah Keisya dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis yang hampir meledak karena akhirnya ia bisa melihat putrinya lagi setelah cukup lama pergi mengasingkan diri. "Keisya," bisik Firdaus lirih. Gadis kecil itu berlari keluar dari rumah dan melewati halaman menuju sang ayah yang berdiri di luar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN