Bab 73. Jangan Pergi Lagi

1180 Kata

Setelah tangis haru dan pelukan hangat penuh kerinduan yang terjadi di halaman tadi, rumah kecil milik Aura dipenuhi tawa yang sudah lama tidak terdengar. Pagi itu Firdaus kembali hadir menjadi sosok ayah yang penuh kelembutan. Keisya duduk di sampingnya, memeluk lengan sang ayah agar tidak pergi jauh lagi darinya. "Ayah, udah sarapan belum?" "Kebetulan belum." "Kalau gitu sarapan bareng Keisya yuk? Hari ini Bunda masak bubur ayam spesial tau!" ucap Keisya yang lalu perlahan bangkit dari atas sofa dan menarik tangan sang ayah untuk diajaknya ke ruang makan. "Wah, pasti enak deh!" "Pasti dong, Ayah! Dan, Ayah tau nggak sih, Bunda sebentar lagi mau buka restoran!" "Serius kamu, Kei? Kok Bunda nggak cerita soal itu ke Ayah?" tanya Firdaus dengan mata yang terbelalak, walau ia sediki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN